Sablon Manual Plastisol vs DTF, Lebih Bagus Mana?

Saat mau memesan baju mungkin beberapa orang belum memahami mana jenis sablon yang paling pas untuk kaos pesanannya. Pasti, setiap orang ingin sablon yang dipakai adalah sablon terbaik untuk kaos pesanannya, baik dari segi kualitas maupun harga. Nyatanya, jika kita bisa sedikit memahami mekanisme sablon ini, maka kita bisa mendapat kedua manfaat yaitu harga pas dan kualitas tepat.

Dari berbagai jenis sablon yang tersedia di pasaran, ada 2 jenis sablon yang paling banyak peminatnya. Jadi, mana yang lebih baik? Mana yang lebih tepat untuk pesanan Anda?

Sebelum menentukan mana yang lebih bagus, baiknya kita pahami dulu apa itu sablon plastisol dan apa itu sablon DTF. Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang kedua sablon ini secara sekilas. Untuk penjelasan lebih mendalam tentang kedua jenis sablon ini, kita akan bahas di konten selanjutnya.


Sablon Plastisol.

Dari segi teknik pengerjaannya, sablon plastisol adalah salah satu sablon manual. Plastisol digarap. menggunakan rakel dan screen sebagai pencetak gambarnya. Kemudian dilakukan finishing dengan curing atau mesin heatpress.

Basis dari tinta plastisol ini adalah minyak.

Faktor penentu harga sablon plastisol adalah:

  1. jumlah warna dari design yang di sablon.
  2. luas area sablon
  3. jumlah kaos yang di pesan atau biasa disebut MOQ (Minimum Order Quantity)

Sablon DTF

Dari segi teknik pengerjaannya menggunakan mesin print dimana gambar di cetak pada mika transparan yang menggunakan white base, lalu design tercetak diatas white base. Hasil cetak yang masih basah diberi lem khusus. Kertas transparan yang sudah tercetak di tempelkan pada kaos memakai mesin heatpress sehingga lem melekat pada kaos.

Basis tinta adalah air.

Faktor penentu harga sablon dari luas area saja. Warna tidak terbatas asal CMYK.

Detail bisa 98% tergantung besar resolusi file.

MOQ (Minimum Order Quantity) tidak terlalu berpengaruh pada harga.

Manakah yang lebih baik?

Nah setelah memahami sedikit mekanisme kedua jenis sablon, jadi manakah yang terbaik?

Jawabannya adalah, tergantung seperti apa design dari kaos pesanan Anda.

Contoh kasus 1:

Jika anda memesan kaos dengan jumlah 150 pcs, dengan sablon di depan 1 warna dan belakang 3 warna, maka pilihan terbaik adalah sablon plastisol.

Dengan jumlah pesanan yang cukup banyak maka satu kali pembuatan screen bisa dipakai untuk banyak kaos, maka biaya sablon per pcs nya semakin kecil. Dan jika jumlah warna sedikit maka screen yang dibutuhkan pun menjadi sedikit. Biaya produksi pun bisa ditekan. Alhasil, kaos pesanan anda mendapat harga sablon yang terjangkau.

Contoh kasus 2:

Taruhlah anda memesan kaos sejumlah 24 pcs, dengan sablon logo 12 warna pada dada kiri dan sablon tulisan doi belakang 1 warna. Maka sablon yang tepat adalah: DTF untuk sablon dada kiri dan Plastisol untuk sablon belakang.

Kita bisa memanfaatkan perhitungan harga DTF yaitu luas area. Sablon dada kiri otomatis areanya kecil, maka biaya sablon bisa lebih terjangkau. Jika menggunakan plastisol, 12 warna akan membutuhkan screen sejumlah 12 juga, ini akan membuat biaya sablon membengkak.

Sablon belakang yang hanya 1 warna maka akan tepat jika menggunakan plastisol.

Nah sekarang kita sudah lebih memahami sablon mana yang lebih tepat untuk pesanan kita.

Sekian terima kasih!

Previous slide
Next slide

let’s fight together

drop us a line